Senin, 08 Oktober 2012

El Clasico Semalam Bagai Demonstrasi Tuntut Kemerdekaan


Bendera Katalonia berkibar bebas. Banyak sekali.

VIVAbola - Laga Clasico kontra
...
Real Madrid membuat koloseum
milik Barcelona, Camp Nou, penuh
sesak. Tidak hanya menjadi
pemain ke-12, aroma politik pun
tercium kuat pada laga tersebut.

Stadion yang berkapasitas
100.000 tempat duduk itu
hampir penuh pada laga hari
Minggu, 7 Oktober 2012 atau
senin dini hari WIB. Jelang kick-
off, tribun Camp Nou disulap
menjadi bendera Senyera
(bendera provinsi Katalonia)
raksasa.

Laga kontra Madrid itu memang
ingin dijadikan ajang warga
Katalan sebagai 'demo' besar-
besaran menuntut pemisahan
diri dari Spanyol.
Merasa dikucilkan sejak
bergabung 11 September 1714,
provinsi Katalonia memang
seperti menjadi 'duri' dalam
pemerintahan negeri matador
tersebut.

Pada masa pemerintahan
diktator Jenderal Franco, yang
mendukung penuh Real Madrid,
semakin membuat Katalonia
ingin memisahkan diri setelah
berbagai kultur Katalan berusaha
dihapuskan kala itu.

Ternyata rasa sakit hati itu terus
terbawa sampai saat ini. Meski
jarang membuat aksi turun ke
jalan, partai Clasico pun dijadikan
satu ajang demonstrasi besar-
besaran. Laga semalam yang
berkesudahan 2-2 juga sama.

Menurut Sport, selama 17 menit
dan 14 detik pertama laga setelah kick-off, suporter Barca
tidak henti-hentinya meneriakan
kemerdekaan. 'In, inde, independencia," pekik mereka
sambil mengibarkan ribuan bendera Senyeras dan Esteladas,
yang diklain lebih banyak dari
laga-laga sebelumnya.

Dalam laga tersebut juga tampak
para suporter membentangkan
bendera raksasa khas Katalonia.
Beberapa spanduk dengan
tulisan "Katalonia akan jadi
negara baru di Eropa" juga
menghiasai beberapa bagian
tribun Camp Nou.

Bahkan pada laga tersebut, para
birokrat Katalonia pun ikut hadir
untuk memberikan
dukungannya. Presiden Katalonia,
Artur Mas dan Walikota Katalonia,
Xavier Trias memimpin langsung
rombongan politisi yang hadir di
Camp Nou. Gubernur Katalonia,
Ivan Tibau, Direktur Olahraga
untuk PBB, Paul Hansen, dan
mantan sekjen NATO, Javie
Solana, ikut meramaikan sorak-
sorai Clasico semalam.

Meski sarat politik, pemain
Barcelona enggan menyangkut
pautkan laga kontra Madrid
dengan usaha pemisahan diri
mereka dari Spanyol. Gerard
Pique bahkan sempat berang
saat komentarnya jelang laga
dipolitisir oleh Sports Illustrated.

Pelatih Barcelona, Tito Vilanoba,
juga sempat menegaskan Clasico
hanya sebuah pertandingan dan
tidak lebih dari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar